Hubungan dari pacaran pada akhirnya akan berujung pada
sebuah pernikahan. Sebuah pernikahan adalah bentuk sacral antar kedua pasangan
yang serius dalam membina hidup sampai takdir memisahkan. Oleh karena itu,
betapa penting bagi wanita memilih calon suaminya nanti. Jangan karena hanya
ketidak cocokan sedikit membuat pasangan pria nya jadi gampang merah. Tak mau
juga kan kalau pasangan hidupmu nanti memiliki emosi yang labil.
Nah, dalam article kali ini, akan dibahas mengenai seperti
apa sih boyfriend minded dan husband minded.
Dating
Dalam proses sebuah dating, seorang boyfriend minded akan
mengganggap sebuah kencan sebagai main-main, hangout, dan jalan bareng saja. Hal-hal
yang rumit mengenai masa depan dan komitmen tidak akan tertarik untuk dia
bicarakan.
Seorang husband minded, dalam sebuah pacaran memiliki pola
pikir yang berbeda. Dalam setiap kencannya dia seperti menegaskan sebuah
komitmen bahwa kamu adalah pasangan terbaik dalam hidupnya. Memulai atau
berinisiatif membicarakan hal mengenai masa depan adalah poin utama yang akan
dibicarakan ketika berkencan dengan dirimu.
Conversation alias ngobrol
Ketika ngobrol dengan dengan kamu, seorang boyfriend akan
ngobrol sebatas pertemanan saja. Dan biasanya begitu masuk ke dalam zona
dirinya, dia akan lebih membatasi agar si pasangan tidak terlalu tahu kehidupan
pribadinya seperti apa. Hal itu menyebabkan pembicaraan menjadi terbatas, tidak
variasi, dan hanya berputar di zona itu-itu saja. Husband minded akan
menceritakan sesuatu yang lebih mendalam, tidak hanya tentang pertemanan saja
melainkan zona kehidupan pribadinya. Misal tentang hobinya yang unik dan aneh
yang tidak banyak orang lain gandrungi.
Selain sebuah hobi, biasanya husband minded akan banyak
bercerita mengenai prinsip hidupnya. Dia akan banyak bercerita bagaimana
seharusnya hidup itu dan dia akan menanyakan apakah kamu sepakat dengannya.
Dengan membicarakan prinsip hidup, hubungan kalian akan menjadi lebih intim dan
obrolan menjadi lebih berkualitas.
Pendengar yang baik
Boyfriend minded akan berbicara tentang hal-hal yang
membuatmu senang. Untuk mendengarkan terkadang dia tidak tertarik. Cirinya
adalah perhatiannya mudah teralihkan ketika kamu minta didengarkan. Untuk
diajak bicara hal hal yang serius boyfriend minded akan segera mengganti topic karena
dia anggap itu tidak menarik.
Seorang pendengar yang baik, tidak hanya mendengarkan saja,
melainkan dia akan mencoba memahami pola pikir lawan bicaranya yang unik. Dan dia
akan mendengarkanmu sekalipun hal yang dibicarakan adalah sepele.
Menanggapi kebiasaan buruk
Hati-hati dengan boyfriend minded, melihat kebiasaan burukmu
dia akan membiarkan saja sampai suatu saat kebiasaan buruk itu dia gunakan
sebagai senjata untuk memojokkan pasangannya. Pria yang siap menikah akan
menasihatimu pelan-pelan dengan sabar sambil menjaga tutur katanya.
Berantem
Dikala sedang bersilang pendapat atau biasa disebut dengan
berantem. Biasanya cowo yang belum dewasa cenderung emosional dan tidak jarang
pula dia menggunakan kata-kata kasar dan kekerasan fisik. Seorang pria yang
sudah dewasa, seberapa marahnya pun dia dengan sekuat tenaga dia akan tetap
tenang dan menjaga wibawanya. Dia tahu wanita itu lembut dan harus dihargai.
Penampilan
Di kala penampilanmu kurang baik, cowo akan berusaha
mengikuti penampilanmu yang kurang baik itu. Sampai suatu saat kamu risih dan
menegur penampilan pacarmu. Daripada focus pada kekurangan sebuah penampilan,
lebih mengikuti dan memperbaiki. Baginya lebih penting sebuah kecocokan,
character, dan kepercayaan ketimbang fisik yang modis, seksi, dan menarik.
Ketika melakukan kesalahan
Yang membedakan seorang BM dan HM ketika mengatakan “maaf”
dan “aku cinta kamu” adalah perasaannya. Menurut penelitian naluri wanita 10x
lebih kuat daripada pria. Jadi wanita pasti dapat merasakan mana beneran
dilakukan pria mana yang bukan. Biasanya BM mengatakan maaf hanya supaya kamu
tidak marah atau ngambek sedangkan HM mengatakan hal tersebut karena dia tahu dia
salah.
“aku cinta kamu” diucapkan oleh seorang BM karena dia hanya
ingin pacarnya senang saja. Beda dengan seorang HM yang mengatakan hal demikian
karena dia ingin supaya pasangannya tahu
kalau dia mencintai kamu dari hatinya yang paling dalam
Manja atau mandiri
Mencari pasangan yang bisa seperti ibunya adalah sesuatu
yang wajar. Bagi seorang BM, hubungan yang dilakukan adalah sebuah harapan
kelak ketika menikah dengan si wanita, wanita tersebut bisa melayani dirinya
seperti ibunya. HM dapat mengurus dirinya sendiri dan dia dapat bertanggung
jawab terhadap dirinya sendiri. Dia tahu bagaimana memasak, mencuci baju, dan
mengurus kebutuhan rumah tangga lainnya. Wanita yang seperti ibunya adalah
sebuah anugerah yang luar biasa.
Ketika bersama teman-teman
Sekedar pacar, biasanya seringkali malas ketika diajak
bertemu bersama dengan teman-temanmu. Dia juga terkadang merahasiakan
teman-teman dia dari hadapanmu. Bagi dia, ga perlu ada yang lain, yang ada
hanya aku dan kamu.
Seorang HM perlu mengenal dan diri kamu dari orang lain.
Oleh karena itu, dia tidak akan sungkan untuk bertemu dengan teman-teman kamu. Bertemu
berarti mengakrabkan diri. Karena ketika menikah, tidak akan menutup
kemungkinan untuk bertemu lagi lebih sering. Jadi kalau tidak dimulai bertemu
dari sekarang kapan lagi. Dia juga tidak akan sungkan untuk mengenalkan
teman-temannya kepadamu.
Ketika bertemu orang tua
Kamu dan pacarmu sama-sama tidak siap untuk bertemu dengan
orang tua. Sama-sama tidak ada yang mendorong untuk maju. Mungkin kamu juga
sadar bahwa pacarmu adalah seseorang yang mungkin belum pantas untuk dibawa ke
jenjang yang lebih serius.
Bagaimana dengan HM? Bukannya didorong untuk maju, melainkan
dia akan menawarkan diri untuk mengenalkan dirinya pada orang tuamu. Sekalipun
kamu tidak yakin, dia akan berusaha meyakinkan orang tua mu bahwa dirinya sudah
siap untuk membuatmu orang tuamu terkesan.
Apa yang terjadi ketika masalah datang?
Ketika masalah datang, dengan mudah dia akan angkat kaki dan
pergi. Karena pada tujuan awalnya, dia hanya ingin bersenang-senang dengamu.
Namun, bagaimana kalau HM, dia akan berusaha bertahan menghadapi masalah tersebut.
Menyelesaikan masalah dan berjuang baginya adalah suatu keharusan karena dia
serius ingin hidup bersama denganmu sampai menikah.
Siapa ni yang bayar bill nya?
Cowok yang sekedar pacar akan panik membayar bill. Dia akan
berhitung-hitungan ketika harus membayar pengeluaran ketika berkencan denganmu.
Kalau memang jauh lebih menguntungkan ya tak apalah dibayarkan. Beda dengan
pria dewasa yang lebih berinisiatif membayar duluan billnya. Membayar
pengeluaran kencan adalah salah satu kewajibannya dalam berkencan.
Tetapi sekalipun cowo memiliki sebuah pikiran HM, wanita
juga harus tahu bagaimana cara memposisikan diri apabila dia menjadi si pria.
Bagaimana kondisi keuangannya. Bagaimana keadaanya. Jangan mentang-mentang
dibayarin dia jadi seenaknya. Husband minded sekalipun pasti akan protes.
Kalau pas lagi barengan
Seorang pacar pasti akan selalu membuatmu curiga dengan
pikiran-pikiran yang mengganggumu. Kamu selalu merasa khawatir dia lagi apa dan
dimana. Kamu merasa takut kalau dia mengkhiantimu atau selingkuh. HM akan
membuatmu lebih tenang dan percaya dimanapun dia berada dan apa yang sedang dia
lakukan. Hal yang membuatmu percaya adalah kekonsistenan dan komitmen dalam
dirinya yang membuatmu yakin bahwa dirinya tidak akan mengkhianati dirimu.
Ketika bicara soal pernikahan
Pacar minded atau BF akan selalu berusaha “kabur” ketika diajak
bicara soal pernikahan. Berbeda dengan HM yang sebelum jauh jauh hari sudah
memikirkan hal tersebut. Pertemuan denganmu yang tadinya tidak memikirkan pernikahan
sama sekali perlahan mulai melunak
Menikah bukan cinta dan cocok saja tapi perjuangan
Berhubungan dengan pacar yang selama ini membuatmu tertawa,
tidak bosan, dan menyenangkan bisa jadi itu adalah criteria idaman suami kamu. Namun,
hal tersebut bukanlah akhir dari sebuah pilihan dalam kehidupan rumah tangga. Bisa
jadi orang yang kamu impikan selama ini bukanlah jodohmu.
Menikah bukan sekedar cinta atau cocok saja. Di dalam
membina kehidupan rumah tangga perlu banyak perjuangan untuk bertahan dari
terpaan badai yang menggoncang. Dibandingkan focus pada criteria suami idaman,
lebih baik focus bagaimana membina dan mempertahankan keutuhan dari sebuah
rumah tangga.
Ini lah tanda-tanda dari seseorang yang sudah siap menikah.
Jangan sampai salah memilih pasangan yah. Salam sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar